Malang, syiarmu.com – Suasana sejuk di kawasan Sengkaling, Malang, menjadi saksi khidmatnya kegiatan Diklat khusus bagi para kepala sekolah Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) ‘Aisyiyah se-kota Surabaya. Pada Jum’at (12/9/2025) pagi, para peserta mengawali rangkaian kegiatan dengan sebuah kultum subuh yang mendalam, bertempat di Hotel Kapal Garden.
Kultum tersebut secara spesifik mengupas Surat At-Tahrim ayat 6 sebagai landasan spiritual bagi para pendidik. Dalam ceramah yang disampaikan setelah salat Subuh berjamaah, penceramah yaitu Nur Choirotin MPd menekankan urgensi dari firman Allah SWT, “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” Disampaikan bahwa tanggung jawab seorang pendidik, khususnya seorang pemimpin lembaga pendidikan, dimulai dari integritas diri sendiri.

“Sebelum kita menjaga dan mendidik anak-anak amanah umat, kita harus terlebih dahulu memastikan diri kita berada di jalan yang lurus. Amanah itu dimulai dari diri, meluas ke keluarga di rumah, hingga keluarga besar kita di sekolah,” ujar penceramah.
Pesan tersebut dikontekstualisasikan secara tajam bagi para kepala sekolah. Konsep “keluarga” dalam ayat tersebut diperluas maknanya, tidak hanya mencakup keluarga inti di rumah, tetapi juga para guru, staf, dan seluruh anak didik yang berada di bawah naungan mereka.


Menjaga mereka dari “api neraka” diterjemahkan sebagai tugas mulia untuk menciptakan lingkungan sekolah yang islami, menanamkan akidah dan akhlak mulia sejak dini, serta membentengi generasi penerus dari pengaruh negatif zaman. Sekolah ‘Aisyiyah, menurutnya, harus menjadi benteng pertama pembentukan karakter Qur’ani.
Kegiatan Diklat ini sendiri tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi manajerial dan administratif, tetapi juga untuk memberikan penguatan spiritual (ruhiyah) bagi para kepala sekolah. Dengan memulai hari melalui refleksi mendalam dari Al-Qur’an, para peserta diharapkan dapat memperbaharui niat dan semangat mereka dalam mengemban amanah pendidikan.
Kultum subuh ini menjadi pengingat bahwa tugas seorang kepala sekolah bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah ibadah dan tanggung jawab besar yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. (Nila/Fikri)
