Surabaya, syiarmu.com – Majelis Kader dan Olahraga PCM Krembangan menyelenggarakan kajian untuk para pimpinan PCM, PCA, AUM, dan Ortom yang ada di wilayah PCM Krembangan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Tema gelaran ini adalah “Sambut Ramadhan, Gapai Keberkahan”.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 150 orang pimpinan baik dari PCM, PCA, dan Ortom lain seperti NA, IPM yang aktif menjalankan program-program dakwah di berbagai bidang. Agenda ini dilaksanakan di Aula AR Fachruddin SD Muhlas, Jl Dupak Bangunsari 35-41, Surabaya, pada Ahad (23/2/2025).

Kegiatan diawali dengan tampilan semaphore HW dari siswi SMP Muhammadiyah 11 Surabaya, pembacaan gema wahyu ilahi, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Sang Surya.
Ketua Majelis Kader dan Olahraga Mursiah MPd menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun. “Kajian ini ditujukan untuk para pimpinan yang ada di level PCM, Majelis, Ortom, dan AUM dengan tujuan memberikan strategi dakwah, ideologi Muhammadiyah, dan menjalin silarurrohim antar pimpinan,” tuturnya.


Ketua PCM Krembangan Akhwan Hamid MPdI dalam sambutannya memeriksa kehadiran semua peserta yang hadir satu per satu. “Pentingnya memeriksa kehadiran pimpinan adalah untuk menunjukkan komitmen dalam mengemban amanah yang telah dipimpin,” paparnya.
Direktur Ma’had Umar Bin Khattab UM Surabaya Dr KH Mahsun Jayadi MAg dalam kajian pimpinan menyampaikan makna Ramadhan sebelum dan sesudah datangnya Islam.
Bulan Sya’ban mempunyai arti kelompok-kelompok. Orang Arab sebelum datangnya Islam dalam bulan Sya’ban membentuk kelompok-kelompok untuk mencari sumber air karena bulan Sya’ban mulai awal kemarau dan puncaknya adalah bulan Ramadhan.
Mereka mencari sumber air dengan wadah yang bernama ghirbah sebagai tandon untuk memenuhi persediaan di bulan Ramadhan.
Ramadhan adalah puncaknya kemarau. Sya’ban merupakan persiapan untuk menghadapi panas yang menyengat pada bulan Ramadhan. Ramadhan artinya adalah panas yang menyengat.
Setelah datangnya Islam nama bulan Sya’ban dan Ramadhan tidak diubah dan tetap dipakai. Rasulullah SAW tetap memakai nama bulan Ramadhan dan memberi ruh Islam. Barang siapa yang melakukan ibadah puasa dan membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan maka akan dibalas 10 kali lipat pahalanya.
“Pada bulan Sya’ban kita harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental dalam menghadapi bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan puncak panas maka oleh para mufasir bahwa di bulan Ramadhan orang-orang akan dibakar dan menghapuskan dosa-dosa besar,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini Majelis Kader telah menyediakan banyak doorprize yang dibagikan kepada peserta yang beruntung. (Endar-Robica/Fikri)
