Surabaya, syiarmu.com – Kabut asap terlihat di depan SD Muhammadiyah 11 Surabaya pada Jumat (11/4/2025). Kepulan asap terjadi karena adanya adegan aksi teatrikal.
Sebanyak enam anak didik kelas 6 SD Muhlas dibagi perannya. Selain menjadi tentara Israel, adanya yang memainkan peran sebagai warga Palestina.

Saat beraksi main drama, Nabiila Yanti Efendi merelakan wajah dipoles cat berwarna hitam. Beruntung saat berakting, siswi kelas 6 As Shabubur memiliki bekal ketika ikut ekskul sehingga tidak mengalami kesulitan.
“Dalam alur cerita ada anak Pelastina lapar. Kemudian ayah kembali ke rumah. Tapi nahas, saat sudah di rumah, didatangi tentara Israel. Nasib ayah sungguh tragis karena dibunuh tentara Israel,” tutur Nabiila.


Drama teatrikal dimainkan di tiga titik. Selain di depan sekolah, drama dimainkan di jalan Rembang dan jalan Raya Demak. Bagi Aqeela, memainkan drama di jalan menjadi pengalaman tidak terlupakan.
“Mengembangkan potensi akting di sekolah dan Mall sudah pernah. Tapi, tantangan bermain drama di jalan perkampungan atau jalan raya rasanya sungguh berbeda. Mayoritas yang melihat bukan guru atau wali murid SD Muhlas,” urai siswi kelas 6 Ar Rozzaq.
Dua siswi SD Muhlas sangat mendukung Palestina di sisi kemanusiaan. Meski hanya melalui drama, kedua siswi tersebut merasakan penindasan yang dialami warga Palestina. (Fahira Queen/Fikri)
