Surabaya, syiarmu.com – Pada Sabtu (3/5/2025) Aula AR Fakhruddin SD Muhlas dipenuhi oleh 147 siswa kelas 6 beserta orang tua. Para siswa dan orang tua tersebut hadir ke sekolah untuk mengikuti ESQ dan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) putaran terakhir. Mabit kali ini bertema “Kolaborasi orang tua untuk Sukses Ananda”.
MC Ryas Baitijannah SPd menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran wali murid yang sangat antusias pada kegiatan jelang Penilaian Sumatif Satuan Pendidikan (PSSP) ini.

Dalam kegiatan tersebut Mursiah MPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan di SD Muhlas ini tidak hanya berusaha meningkatkan kemampuan akademik namun juga membangun karakter positif seperti tanggungjawab, mandiri, bakat/talent dan lifeskill yang sangat penting untuk bekal hidup.
“Nilai-nilai yang sudah dibangun di SD MuhlaS selama 6 tahun mohon tetap dilanjutkan dan dikembangkan di jenjang berikutnya. Jangan sampai nilai-nilai yang dibangun itu lepas,” tambahnya.

Pada akhir sambutannya, Mursiah menyampaikan pantun:
Memetik mangga di kebun Pak Amil
Mangga matang enak rasanya
Belajar ESQ sejak kecil
Agar akhlaq kita terjaga selamanya
Selanjutnya pada sesi kesan dan pesan ibunda Azzahra dari 6 As Shobur menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Zahra sesekali tengah malam bangun untuk melaksanakan shalat malam”, katanya.
Pada sesi ke-3 ESQ disampaikan oleh Syaikul Islam SHI MHI dengan membuka sebuah hadits “Barangsiapa yang melapangkan kakinya untuk menuntut ilmu maka Allah akan melapangkan kakinya menuju surga”.

Syaikhul menyampaikan bahwa orang berilmu itu seperti tanaman padi, semakin tua semakin merunduk. Orang tua perlu tahu gaya belajar siswa, yaitu Visual, Auditory, dan Kinestetik
Lebih jauh beliau menyampaikan juga bahwa orang tua merupakan kunci pendidikan seyogyanya tidak menggunakan kata-kata “jangan”. Orang tua harus memberikan sugesti yang positif.
Syaikhul juga mengungkap fakta yang ada saat ini bahwa generasi saat ini disebut generasi strawberry. Generasi ini lahir dari orang tua strawberry juga (cenderung memanjakan anak). Generasi ini juga disebut
generasi Brain Rot (otak busuk), lebih suka yang ringan-ringan, dan tidak terbiasa berpikir keras seperti IPTEK. Yang lebih parah adalah beberapa merupakan
generasi perokok, narkoba, miras dll.
Pada akhir sesi, Syaikul menjelaskan tentang
5B karakter generasi sukses. Karakter itu adalah Beriman, Berbakti, Berilmu, Berguna, dan Berani.
Lima karakter tersebut harus dimiliki generasi saat ini agar tangguh dan mampu meraih sukses di masa datang, mengatasi segala kesulitan yang ada di sekitar mereka, serta meyakini bahwa sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (Robica/Fikri)
