Malang, syiarmu.com – Suasana penuh semangat menyelimuti Hotel Kapal Garden Sengkaling, Malang, pada Jum’at (12/9/2025). Sebanyak puluhan kepala sekolah dari Taman Kanak-Kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB) Aisyiyah se-Kota Surabaya berkumpul untuk mengikuti Pendidikan Khusus yang bertujuan mempertajam kapabilitas manajerial dan perencanaan strategis.
Dengan fokus pada “Perencanaan dan Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM),” kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten dari Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya, Umi Sarifah, M.Pd. Acara ini bukan sekadar pelatihan administratif, melainkan sebuah momentum untuk mengkalibrasi ulang arah dan mutu pendidikan anak usia dini di lingkungan Aisyiyah Surabaya.

Dalam paparannya yang inspiratif, Umi Sarifah menekankan sebuah landasan fundamental yang seringkali terlupakan: menjadikan nilai ibadah sebagai prioritas nomor satu dalam mengelola lembaga. Beliau mengajak para kepala sekolah untuk melihat peran mereka bukan hanya sebagai manajer, tetapi juga sebagai ladang amal.
“Ketika naisyah atau bisyaroh yang kita terima diniatkan untuk ibadah, maka kita akan terdorong untuk beramal lebih banyak, baik untuk kemajuan lembaga maupun untuk persyarikatan,” tegasnya. Pesan ini menjadi pembuka wawasan bahwa penyusunan RKJM yang visioner untuk empat tahun ke depan harus berangkat dari sejumlah hal.

Hal tersebut adalah niat suci, analisis SWOT yang jujur, serta keberanian untuk memprioritaskan inovasi yang mungkin bisa dilakukan namun belum terpikirkan, demi melahirkan keunikan dan brand sekolah yang kuat.
Lebih lanjut, sesi ini mengupas tuntas prinsip dan teknis penyusunan rencana kerja yang efektif. Umi Sarifah menggarisbawahi lima prinsip utama: Partisipatif dengan melibatkan seluruh elemen sekolah, Realistis sesuai kondisi, Terukur dengan indikator yang jelas, Fleksibel namun tetap berorientasi pada mutu, serta Transparan dan Akuntabel.

Prinsip-prinsip ini kemudian diturunkan ke dalam komponen RKS tahunan yang konkret, mulai dari penyusunan program, rincian kegiatan prioritas, jadwal, penetapan Penanggung Jawab (PJ) yang jelas untuk setiap kegiatan, hingga penyusunan Rencana Anggaran (RKAS) yang cermat dan mekanisme evaluasi yang terstruktur.
Sebagai penutup, para peserta diingatkan bahwa dokumen perencanaan terbaik sekalipun tidak akan berarti tanpa eksekusi yang prima dan hubungan yang harmonis. Menjaga komunikasi yang baik dengan Majelis PAUDDASMEN, komite sekolah, dan seluruh guru adalah kunci keberhasilan implementasi.
Hal ini harus diwujudkan dalam budaya Pelayanan Prima (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) yang menjadi cerminan kualitas lembaga. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menghasilkan dokumen RKS dan RKJM yang berkualitas, tetapi juga melahirkan para pemimpin pendidikan Aisyiyah yang siap mengubah rencana strategis menjadi layanan pendidikan unggul dan berkarakter bagi generasi masa depan. (Nila/Fikri)
