Surabaya, syiarmu.com – Pada Senin (25/3/24) ustadz Akhwan Hamid berbagi ilmu kepada para siswa SMP Muhammadiyah 11 Surabaya. Hal tersebut disampaikan pada Baitul Arqom kelas IX di aula.
Pada awal penyampaian materi Ketua PCM Krembangan itu menyampaikan bahwa ada empat kewajiban seorang muslim terhadap jenazah. Empat kewajiban itu adalah memandikan, mengafani, menshalatkan, dan memakamkan.
Sebelum empat hal itu dikerjakan, ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan. Pertama, mentalqin orang yang akan meninggal. “Jadi bukan dibacakan surah Yasin atau yang lainnya,” ujar mantan Kepala SMP Muhammadiyah 11 Surabaya itu.
Ketika seseorang meninggal, hendaknya dikondisikan mata terpejam, mulut tertutup, dan tangan bersedekap. Jenazah diusahakan dibaringkan dengan sisi kanan tubuh berada di kiblat. Setelah ditutup kain, jenazah didoakan sesuai tuntunan.
Dalam hal memandikan, ada tiga jenis air yang perlu disiapkan. Air tersebut yakni air bersih, air sabun, dan air kapur barus yang sudah ditumbuk halus. Selain air, perlu disiapkan pula kain bersih, handuk, dan kapas. Sebelum memandikan, hendaknya kain kafan sudah disiapkan terlebih dahulu.
Hendaknya orang yang memandikan adalah keluarga dekat yang berjenis kelamin sama dengan jenazah. Hal itu agar orang yang memandikan mampu menjaga rahasia atau aib yang ada pada fisik jenazah.

Langkah pertama memandikan jenazah adalah menyiram perut dan tangannya, lalu digosok-gosok. Kedua, membersihkan anus. Ketiga, menyiram dengan air sabun mulai dari kepala dan anggota badan kanan hingga pinggang termasuk punggung. Keempat, membersihkan celah-celah yang ada. Kelima, dibilas.
Keenam, melakukan hal yang sama pada anggota badan kiri atas, anggota badan kanan bawah, lalu anggota badan kiri bawah. Ketujuh, menyiram dengan air kapur barus. Terakhir, dikeringkan dengan handuk. Semua siraman dilakukan dengan jumlah yang ganjil.
Dalam hal mengafani, hendaknya jumlah ikatannya berjumlah ganjil. Dianjurkan ada lima ikatan. Usai dikafani, jenazah dishalatkan. Shalat jenazah dilakukan sesuai tuntunan. Mantan Ketua Majelis Tabligh PDM Surabaya itu lalu menegaskan kepada para siswa agar rajin shalat. Hal itu dikarenakan jenazah yang wajib dishalati adalah orang yang semasa hidup rajin shalat.
Kewajiban yang terakhir adalah memakamkan jenazah. Orang yang menggotong jenazah berada di samping dan belakang keranda. Selama proses, pengiring dan penggotong jenazah diam, tidak mengucapkan apapun. Ketika masuk wilayah pemakaman, kaki kanan didahulukan dan mengucapkan salam khusus memasuki pekuburan. Diusahakan tidak melangkahi kuburan dan melepas alas kaki ketika masuk ke liang lahat. (Fikri)