Surabaya, syiarmu.com – Sekolah Prestasi SD Muhammadiyah 11 Surabaya menggelar kegiatan Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) yang diselenggarakan di Auditorium AR Fachruddin SD Muhlas pada Sabtu (11/5/24)
Mabit merupakan program rutin tiap bulan untuk siswa-siswi kelas 6 SD Muhlas. Kegiatan kali ini bertajuk “Bentuk Generasi Rabbani Berkarakter Qur’ani Songsong Tahun Emas 2045” yang disampaikan Ustadz Ferry Yudi AS MPdI.

Diawal kegiatan Ustadz Ferry Yudi menyampaikan motivasi untuk memberi semangat. Bagaimana menjadi generasi Rabbani yang berkarakter Qur’ani dalam menyongsong tahun emas 2045. Semua ada perencanaan, ikhtiyar, dan tawakkal.
Kunci menjadi generasi emas berkarakter Qur’ani yakni:
Pertama, antara lain :
- Bertauhid tiada Tuhan selain Allah. Firman Allah dalam Qur’an Surat Al Ikhlas
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Allah adalah Tuhan yang satu-satunya harus kita sembah dan tempat kita meminta. Ibu kita merupakan ketauhidan yang luar biasa karena doa-doa ibu kita sangat mustajabah. Maka selalu mintalah doa kepada orang tua kita terutama ibu.
- Mencintai Rasulullah dengan meneladani akhlaknya. Rasulullah SAW menanti kita di syurga. Umat yang selalu meneladani beliau dalam semua akhlaknya, tingkah lakunya, dan apapun yang beliau lakukan. Rasulullah adalah pribadi yang luar biasa. Salah satu akhlak Rasulullah adalah memuliakan ibu. Muliakan ibu kita dengan akhlak yang baik kita, prestasi kita, dan keshalehan kita.
- Mencintai Rasulullah dengan mengamalkan sunnahnya. Rasulullah bersabda “Barang siapa menghidupkan sunnahku berarti ia mencintaiku, siapa saja yang mencintaiku, ia akan bersamaku di syurga” (HR. Imam Arh Tabarani)
- Mencintai Al Qur’an yang merupakan pedoman kemulyaan umat manusia beriman. Kita harus senantiasa membaca al Quran dan jangan jadikan rumah kita seperti kuburan. Hidupkan rumah kita dengan al Quran maka kemulyaan akan menghampiri dan ketenangan akan selalu menyertai. Al Qur’an juga akan menjadi syafaat bagi kita di yaumil qiyamah.
- Mencintai al Qur’an dengan mengamalkan isi kandungannya. “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya”.


Kedua, kendalikan lingkungan tumbuh kembang kita. Jaga lingkungan kita karena mempengaruhi kehidupan kita. Lingkungan menentukan masa depan kita. Jika lingkungan kita membuat kita dekat dengan masjid, orang tua, guru-guru, dan menjadikan kita bertaqwa kepada Allah, maka pertahankanlah. Tetapi jika lingkungan kita semakin membuat kita jauh dari masjid, orang tua, dan menjauhkan kita dari Allah maka tinggalkanlah dan berhijrah.
Ketiga, pilah dan pilih teman. Carilah teman yang bisa membuat kita semakin giat belajar, semakin bertaqwa, semakin dekat dengan Allah. Dan jauhi atau tinggalkan teman yang membuat kita jauh dari Allah.
Keempat, berbakti kepada orang tua. Berilah yang terbaik buat orang tua kita. Kenanglah jasa-jasa orang tua kita mulai dari kita dalam kandungan sampai sekarang. Betapa besar kasih sayang orang tua terhadap kita.
Diakhir kegiataan Ustadz Ferry mengajak kita untuk bermuhasabah kepada Allah dengan mengenang semua jasa-jasa ibu kita. Tidak ada manusia yang sempurna, semua akan mendapat ujian. Kita pasti pernah melakukan kesalahan terutama terhadap orang tua, maka kita harus minta maaf.
Di sekolah, guru adalah orang tua kita. Ustadz Ferry memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berjabat tangan dan meminta maaf kepada ustadz ustadzahnya. (Endar)
