Surabaya, syiarmu.com – Kasus perundungan (bully) terutama di sekolah semakin marak. Karena itu, sejak awal siswa baru SMP Muhammadiyah 11 Surabaya ditegaskan agar tidak melakukan hal tersebut. Guru BK Mega Ayu Juliani SPd menyampaikan materi Stop Bullying.
Perundungan membuat orang tidak nyaman atau tersakiti maka jangan melakukan hal itu. Pernyataan itulah yang menjadi kalimat pembuka ustadzah Mega.

Secara umum perundungan terdiri atas dua hal, fisik dan nonfisik. Contohnya adalah memukul, mengejek, mengancam, dan lainnya. “Tidak boleh ada geng-gengan. Harus jadi saudara. Harus bisa tahan emosi,” tegasnya.
Selanjutnya, ustadzah Mega menunjukkan data jumlah kasus perundungan. “Akan ada sanksi atau hukuman bagi pelaku pem-bully-an,” imbuhnya.


Dampak perundungan di antaranya adalah sakit fisik, trauma, stres, menarik diri, bahkan bunuh diri. Tanda anak yang dirundung di antaranya adalah susah tidur, sakit kepala, atau menutup diri.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan cara komunikasi dengan orang tua atau guru, memahami dan menerima kondisi tiap individu, dan hati-hati dalam berucap. “Kalau ada teman yang disakiti jangan ikut-ikutan,” tambahnya.
Tips mencegah perundungan adalah harus percaya diri, berbaur dengan teman yang baik, dan melawan bila dirundung. “Kalau curhat bisa ke guru BK saja. Nanti akan dicarikan solusi,” pungkasnya. (Fikri)
