Surabaya, syiarmu.com – Pada Sabtu (20/7/24) diadakan mabit yakni malam bina iman dan taqwa di masjid Al Islam, Jl. Tambak Asri No. 204, Surabaya. Adapun tema pada Mabit LPQ Al Islam ini adalah bulan Hijriyah dan Muharram.
Kegiatan mabit diawali dengan kegiatan fun game yakni bermain bola beregu. Menariknya, setiap regu berjalan dengan seru dan meriah sehingga regu tersebut berlomba untuk memenangkan fun game tersebut.

Fun game ini dimenangi oleh grup Al Kahfi yang beranggotakan empat orang dengan yakni ananda Elang, Evan, Nizam dan Bimbim. Grup ini menunjukkan bahwa mereka punya cara dan koordinasi yang tepat antar tim sehingga dalam fun game tersebut mendapat perolehan bola yang paling banyak di antara yang lainnya.
“Trik kami dalam memenangi fun game ini adalah dengan tenang dan fokus terhadap bola yang dilempar sehingga saya mudah untuk menempatkan bola di dalam kotak kardus tersebut,” kata ananda Elang.


Dalam mabit itu ada pula ice breaking yang dipimpin oleh ustadz Wahid juga tidak kalah serunya bahkan peserta bisa tertawa dengan gembira. Dalam Ice breaking ini santri melakukan gerakan lawan kata dari kata panjang, pendek, tinggi, rendah, kecil, dan besar.
Selanjutnya ada games online seru lainnya yang juga dilakukan dengan beregu, yakni menjawab soal-soal melalui digital handphone. Dalam hal ini setiap regu menjawab 40 soal yang sudah disediakan pada aplikasi quizizz dengan tema bulan hijriyah dan bulan Islam.
Penentuan pemenang dilakukan dengan hasil nilai yang tertinggi. Permainan ini dimenangi oleh Al Kahfi dengan poin sejumlah 41.130.
Setelah bermain seru dan menyenangkan, santri melakukan makan bersama dan bersiap untuk istirahat agar bisa bangun untuk melaksanakan qiyamullail berjamaah.
Tepat pada Ahad pukul 02.00 santri bangun dan bersiap untuk wudhu untuk persiapan shalat tahajud berjamaah. Imam shalat adalah ananda Elang, salah satu santri yang dibina untuk menjadi imam di masjid Al Islam.
Setelah itu, santri berkumpul untuk nobar film keislaman bertema meminta maaf. Tujuannya adalah agar santri dalam keseharian bisa mudah mengucapkan meminta maaf apabila melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Pada akhir kegiatan mabit ini santri melakukan shalat subuh berjamaah, berdzikir, dan berdoa untuk orang tua dan keselamatan dunia akhirat.
Kepala LPQ Al Islam, M. Nurwahid menyampaikan bahwa mabit kali ini menggunakan digitalisasi. “Agar santri juga bisa menambah keilmuannya melalui media digital,” imbuhnya. (Wahid/Fikri)
