Novi Amirul Fatah Terpilih Sebagai Ketua Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kota Surabaya Periode 2023-2028

Surabaya, syiarmu.com – Pada Sabtu (21/9/24) diadakan Musyawarah Daerah Kwartir Daerah ke-5 gerakan kepanduan Hizbul Wathan kota Surabaya. Kegiatan itu dilaksanakan di aula AR Fachruddin SD Muhammadiyah 11 Surabaya Jl. Dupak Bangunsari 35-41 Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan secara e-voting.

Ketua Panitia Ramanda Akhwan Hamid berterima kasih kepada ramanda dan bunda yang sudah hadir. “Atas nama panitia kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada hal yang kurang berkenan. Kami sudah berusaha sebaik-baiknya untuk memberi yang terbaik. Mudah-mudahan Musyda berjalan dengan lancar dan terpilih formatur pimpinan yang lebih baik,” papar beliau.

Ketua Kwarda Hizbul Wathan Surabaya periode 2016-2021/2023 Dikky Syadqomulloh dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada hadirin yang telah hadir di tengah kesibukan. “Mohon maaf sebenarnya Musyda Kwarda ini sudah direncanakan sudah lama. Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana,” tuturnya.

“Musyawarah Daerah Kwartir Daerah kali ini bertajuk Meneguhkan Jati Diri Kepanduan, Menerbitkan Kader Berkemajuan dengan harapan apa yang menjadi program periode sebelumnya bisa dilaksanakan dengan baik di periode ini,” tambah Ramanda Dikky.

Wakil Ketua PDM ayahanda Rofiq Munawi membuka acara dengan bacaan basmalah dan berdoa semoga Allah Swt selalu melindungi dan merahmati kita. “Semoga siapapun yang terpilih memiliki semangat yang lebih bagus, semoga ikhtiar kita di HW menjadi saham kita di akhirat,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur Ramanda Fathurrahim Syuhadi bersyukur kepada Allah Swt karena ditakdirkan mengukir sejarah musyda ke-5.

“Kita menjadi aktivis HW dasar panggilannya karena HW didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Ada 3 ortom yang harus melekat di perguruan Muhammadiyah mulai dari tingkat athfal sampai perguruan tinggi yakni HW, tapak suci putra Muhammadiyah, dan IPM/IMM,” ujarnya.

“HW termasuk ortom tertua setelah Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah. Karena perkembangan tahun 1961 HW ditiadakan melebur dengan gerakan kepanduan yang lain. Tahun 1999 HW dibangkitkan lagi yang dikomandani oleh Amin Rais. Di Jawa Timur HW bangkit tahun 2000. Surabaya termasuk HW yang tua di Indonesia. Ada jalan Penghela, Pengenal, merupakan bukti sejarah bahwa HW tertua di Jatim,” jelas Ramanda Syuhadi.

“Musyda merupakan momentum yang sangat berharga. Empat hal yang penting dalam Musyda ini yang harus dilakukan yakni laporan pertangungjawaban, pemilihan pimpinan Kwarda 2023-2028, program-program kerja, dan hal-hal yang penting dalam HW Kwarda Surabaya,” lanjutnya.

Syuhadi berharap HW Paud Tunas Athfal berkembang di Surabaya. “Kobilah yang belum bangkit dibicarakan. Semoga ke depan ada energi yang lebih besar,” pungkasnya.

Musyda Kwarda Hizbul Wathan kali ini terdapat 18 calon tetap yakni:

  1. Novi Amirul Fatah
  2. Munahar
  3. Hanif Rosyidu
  4. Abdul Mujiburrahman
  5. Koko Soesantho
  6. Akhwan Hamid
  7. Amang Muazam
  8. Salim Bahrisy
  9. Imam Sapari
  10. Moch. Sholeh Suudi
  11. Sulaiman
  12. Fredy Rizal
  13. Andri Budi Hartono
  14. Arief Himawan
  15. Joko Wicaksono
  16. Ahmad Fachmi
  17. Yogi Prastyo
  18. Fery Alhadi Susanti

Setelah pelaksanaan pemilihan yang menggunakan e-voting terdapat 9 formatur. Nama-nama tersebut adalah Sulaiman, Salim Bahrisy, Novi Amirul Fatah, Imam Sapari, Abdul Mujiburrahman, Moch. Sholeh Suudi, Amang Muazam, Arief Himawan, dan Akhwan Hamid. Mereka bermusyawarah dan memutuskan Novi Amirul Fatah sebagai ketua terpilih untuk periode 2023-2028.

Dalam pidato iftitahnya, ketua terpilih Novi Amirul Fatah menyampaikan bahwa tugas adalah amanah. “Begitu pula dengan jabatan sebagai ketua Kwarda HW Surabaya yang saya emban. Yang namanya amanah, pasti akan dimintai pertanggung jawaban,” tegasnya.

“Amanah juga merupakan pertanggungjawaban di dunia dan di akhirat. Jika pertanggungjawaban di dunia, mungkin bisa saja saya berbohong dan menyembunyikan sesuatu dari hadapan manusia atau pimpinan. Tetapi, apakah saya bisa bersembunyi di hadapan Allah Swt kelak ketika saya dimintai pertanggung jawaban,” ucapnya.

“Untuk itu, mengingat besarnya tanggung jawab yang harus saya emban, maka mohon doa, dukungan, dan kritik dari Bapak dan Ibu semua. Tanpa itu, apalah artinya diri saya ini yang penuh dengan kekurangan,” imbuhnya.

“Ingatkan saya ketika saya lalai dan mohon dukung saya ketika beban yang ada dipundak begitu berat. Insya Allah, dengan begitu, semua urusan kita bisa berjalan dengan baik sesuai dengan rencana,” tuturnya.

“Tidak ada gading yang tidak retak, begitu kata peribahasa. Jika dalam sambutan ini banyak kekurangan, saya minta maaf kepada hadirin sekalian dan kepada Allah saya mohon ampun,” pungkasnya. (Endar/Fikri)

Tinggalkan komentar