Serunya Belajar Menabuh Gamelan di Desa Pengalangan

Surabaya, syiarmu.com – Sebanyak 142 siswa kelas putri SMP Muhammadiyah 14 Surabaya mengikuti outing class pada selasa (22/10/24). Outing class kali ini bertema “Merajut Asa Harmonisasi”. Kegiatan tersebut dilakukan di Desa Pengalangan, Menganti, Gresik.

Berangkat dari halaman sekolah pukul 08.00, rombongan sampai di balai desa Pengalangan dan disambut oleh Dody Dirgahayu Jumantoro SPd, Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Pengalangan. Di hadapan para siswa, Dody menjelaskan potensi yang dimiliki oleh Desa Pengalangan yang terdiri atas enam dusun serta keberagaman dan toleransi yang ada.

Di Desa Pengalangan terdapat dua agama mayoritas, yakni Islam dan Hindu yang mampu hidup berdampingan, selaras, rukun, dan damai.

Selepas dari balai desa, peserta menuju pasar desa dan perjalanan dilanjutkan ke kebun desa. Para siswa itu belajar tentang cara stek tanaman danmenyaksikan demo ekstraksi biji bunga matahari menjadi minyak biji matahari.

Bagian paling menyenangkan adalah saat para siswa itu berkesempatan memetik langsung buah-buahan yang ada di kebun seperti jambu kristal, kelengkeng, jambu biji, dan mangga. “Buahnya manis, Bu,” seru anak-anak dari kelas 9C dan 9D dengan wajah sumringah.

Outing class dilanjutkan dengan mengunjungi sentra UMKM yakni pembuatan kerupuk, sambal pecel, dan sentra galeri lukisan. Setelah Ishoma (istirahat, sholat, makan), rombongan menuju tujuan terakhir yang tak kalah menarik yakni Pura Besar Kerta Bumi di dusun Bongso Wetan.

Rombongan disambut oleh Ibu Satuka yang menjabarkan keberadaan pura dan masyarakat Hindu di Pengalangan. Satuka juga menjawab berbagai pertanyaan untuk menuntaskan rasa ingin tahu dan penasaran siswa tentang agama Hindu.

Di pura ini pula peserta outing berkesempatan berlatih memainkan gamelan bersama kak Febri sebagai pemandu. “Senang sekali, kapan-kapan saya mau belajar gamelan lagi”, kata Putri Aulia, siswi kelas 9C.

Ustadzah Wiwin Aniyati SPd, salah satu guru pendamping, menyatakan rasa bangganya. “Meskipun sempat mengeluh karena cuaca yang panas, tetapi saya bangga karena antusiasme anak-anak yang tinggi. Banyak dari mereka yang terinspirasi untuk berkuliah di fakultas pertanian dan ada yang ingin menjadi pengusaha UMKM,” pungkasnya. (Hanif/Fikri)

Tinggalkan komentar