Surabaya, syiarmu com – Dalam kondisi sekarang lingkungan sekitar masih terdapat minuman yang dikemas dengan botol plastik. Namun, kemasan botol plastik tanpa disadari membawa dampak besar terutama sampah plastik penyebab terjadinya banjir.
Sampah botol plastik atau sabotik menjadi sarana belajar siswa dua SD Muhammadiyah Surabaya pada pekan kedua bulan November 2024.

Trio siswa SD Muhlas, Jihan Nabilah, Revano, dan Savero Janitra Prasusetyo mempresentasikan botol bekas. Ketiga anak didik kelas 6 itu menjelaskan proses mengolah botol bekas menjadi mobil.


“Karya produk memakai satu botol berukuran tanggung. Kemudian, kita juga menggunakan empat tutup botol sebagai roda,” tutur Jihan.
Asyifa Nova Zafaarani dan Safana Sri Alexandria menyatakan sabotik akan menjadi barang bermanfaat apabila berada di tangan yang tepat.
“Dengan presentasi project yang harus menghasilkan produk, kita jadi bisa belajar terutama tidak memandang sabotik dengan sebelah mata,” kata Syifa.
Safana mengimbuhkan bahwa sabotik dapat dijadikan pembelajaran bidang studi Kesenian dalam membuat hasta karya. (Ameera/Fikri)
