Ketua PCM Krembangan Ajak Guru dan Karyawan Muven Bermuhammadiyah Secara Utuh

Surabaya, syiarmu.com – Pada Sabtu (22/2/2025) di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya diadakan pengajian. Pembicara dalam kegiatan itu adalah Ketua PCM Krembangan Akhwan Hamid SPd MPdI. Tema yang disampaikan adalah akhlak dan akidah guru Muhammadiyah.

Pada awal pemaparannya, Ustadz Akhwan menyampaikan tujuan Muhammadiyah. Tujuan tersebut yakni menegakkan agama Islam dan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Hal itu sangatlah berat untuk dilakukan. Oleh karena itu, Muhammadiyah mendirikan amal usaha Muhammadiyah.

“Sekarang ustadz dan ustadzah Muven tinggal meneruskan perjuangan para tokoh Muhammadiyah terdahulu. Karena itu, jadilah guru yang loyal terhadap sekolah ini,” ujarnya.

Setelah itu, hadirin diimbau memiliki karakter Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Muhammadiyah tidak bermazhab. Pendapat yang utama, itulah yang dipakai Muhammadiyah. Selanjutnya, Ustadz Akhwan mengajak hadirin untuk tidak ragu mengajari anak tentang Muhammadiyah.

“Karakter Al Islam tidak hanya diajarkan saja, tetapi hendaknya dijadikan perilaku sehari-hari sehingga anak atau siswa meneladaninya. Ustadz dan ustadzah hendaknya mengamalkan amalan Muhammadiyah di rumah supaya terbiasa mengamalkannya di sekolah,” ucapnya.

Setelah itu Ustadz Akhwan memotivasi hadirin agar memiliki akidah yang kuat dan tidak mudah terpengaruh.”Jadilah mukmin yang paripurna dan ikhlas supaya merasa cukup. Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik,” tuturnya.

Para guru dan karyawan pun diminta meneladani empat sifat nabi yaitu fathonah, amanah, shiddiq, dan tabligh. Hadirin pun dinasihati supaya berakhlak baik agar siswa juga berakhlak baik.

“Akhlak tentunya dinilai masyarakat. Mendidik anak itu tidak mudah, butuh kesabaran, keikhlasan, dan kesinambungan,” imbuhnya.

Ustadz Akhwan juga menegaskan bahwa cara beribadah Guru dan Karyawan Muven agar sesuai dengan Muhammadiyah. Hal-hal seperti membaca Al-Qur’an di kuburan, tahlilan, dan ibadah-ibadah yang berkaitan dengan tahayul, bid’ah, serta khurafat tidak dilakukan oleh Guru Muhammadiyah.

Pada akhir kajian Ustadz Akhwan mengajak para guru dan karyawan untuk menjadi pribadi berkarakter yang mencerahkan umat dan bangsa. (Fikri)

Tinggalkan komentar