Surabaya, syiarmu.com – Belajar semakin menyenangkan bila dikaitkan dengan hal yang aktual dan relevan, sehingga tidak menjemukan justru semakin tertantang untuk berprestasi. Demikian disampaikan Listianah, Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya, saat memberikan pesan memperingati Hari Kartini pada Senin (21/4/2025) di halaman sekolah.
Lanjut beliau, untuk memperingati Hari Kartini tidak sekadar disibukkan dengan penampilan berbusana Nusantara yang begitu beragam penuh pesona, tetapi kita bisa meneladani sikap dan karakter RA Kartini.

Di tengah keterbatasan akses pendidikan dan tradisi lingkungan keluarga dan masyarakat, RA Kartini memberikan secercah harapan, membuka wawasan untuk melakukan perubahan dari habis gelap terbitlah terang.
Pertama, RA. Kartini sebagai sosok pahlawan perempuan pembelajar. Kartini begitu semangat untuk belajar, menuntut ilmu sebagai bekal kehidupan, dan mampu mengubah kiprah seorang wanita dengan aktivitas yang lebih luas, sebagai bentuk cinta negeri.
Kedua, mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk memperjuangkan bangsa yang masih terjajah. RA Kartini begitu peduli untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian. Wanita Indonesia harus mampu berkarya untuk bangsa yang lebih baik.

Dalam rangka memperingati Hari Kartini ini, ada beberapa kegiatan belajar yang menyenangkan sekaligus menemukan keteladan.
Seperti siswa kelas 1 dan 2 di halaman sekolah menggelar Market Day dengan membawa aneka makanan dan jajan serta minuman sebagai bentuk pendidikan kewirausahaan untuk kemandirian. Anak-anak terlihat aktif menawarkan produk yang dijual dan disambut untuk dibeli. Mereka begitu senang berinteraksi menikmati jajanan.
Siswa kelas 3 berkarya membuat puisi tentang perjuangan RA Kartini yang begitu menginspirasi untuk kemerdekaan negeri. Anak-anak begitu menjiwai saat membaca puisi di depan kelas. Teman-temannya pun memberikan penghargaan atas puisi yang dibacakan.
Siswa kelas 4 menata beragam makanan dengan menu khas selera Nusantara seperti Gado gado, Ayam Lodho, Empek empek, Rendang, dan nasi krawu. Setelah menikmati makanan bersama, dilanjutkan presentasi sejarah, asal, bahan, dan cara penyajiannya.
Untuk kelas 5, siswa mempraktikkan beberapa jenis tarian Nusantara di antaranya tari Kecak dari Bali dengan gerakan yang dinamis. Diharapkan anak anak lebih mencintai dan melestarikan keragaman budaya bangsa. (Andi Hariyadi/Fikri)
