Pesan Wakil Ketua PDM Bangkalan dalam Pernikahan Anggota LDK PP Muhammadiyah dr Aristanto

Bangkalan, syiarmu.com – Akad nikah pasangan dr. Aristanto Prambudi, M.Kes(MARS)., CHt dan dr. Firda Ulfa Ramadhani digelar khidmat pada Jumat (20/6/2025) pukul 08.00 di Masjid Agung Bangkalan. Kedua mempelai berasal dari keluarga terhormat; dr. Firda adalah putri dari AKP Fery Riswantoro, SH, MH dan Ida Herawati, SE. Sementara dr. Aristanto merupakan putra dari Tapip Santoso dan Siti Syamsiyah, S.Pd.

Dalam momen bahagia tersebut, para undangan mendapatkan nasihat pernikahan bertema “Rumah Tangga Samara” yang disampaikan dengan menyentuh dan penuh pelajaran hidup oleh Drs. Misran Sali, Wakil Ketua PDM Bangkalan. Khutbah dimulai dengan muqaddimah yang berisi puji syukur kepada Allah, shalawat kepada Rasulullah, serta ajakan untuk bertakwa sebagai landasan dalam membangun rumah tangga.

Nasihat pernikahan mengangkat makna mendalam dari QS. Ar-Rum ayat 21 yang populer dalam momen pernikahan. Namun, ayat ini dijelaskan tak berdiri sendiri, melainkan berkaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya yang mengingatkan manusia akan asal-usulnya.

“Jangan sampai perubahan status sosial membuat kita lupa dari mana kita berasal dan ke mana tujuan akhir hidup kita,” ujarnya.

Disampaikan pula bahwa rumah sejati bagi pasangan bukanlah bangunan mewah, tapi satu sama lain. Istri adalah rumah bagi suami, dan suami adalah tempat pulang bagi istri. Namun, bagi keluarga mukmin, tempat pulang sejati adalah Allah. Maka pernikahan seharusnya menjadi jalan menuju kebersamaan abadi di akhirat.

Sebagai ilustrasi, dibahas dua gambaran rumah tangga dari Al-Qur’an: rumah laba-laba yang rapuh dan sarang semut yang penuh ketertiban serta ketenangan. Rumah laba-laba digambarkan tak memiliki kasih sayang, bahkan penuh ancaman dari dalam.

Sebaliknya, rumah semut menunjukkan kekompakan dan perlindungan. Kedua gambaran ini menekankan pentingnya membangun rumah tangga yang fungsional, bukan hanya struktural.

Terselip juga nasihat tentang “sikkin” atau pisau dalam makna simbolik, sebagai bentuk penyembelihan syahwat dalam ikatan yang sah. Rasulullah mengajarkan bahwa hubungan suami istri yang halal adalah cara menenangkan gejolak nafsu, sebagai bagian dari kesucian dan penjagaan diri dalam pernikahan.

Khutbah ditutup dengan pesan penting. Rumah tangga yang kokoh hanya bisa dibangun di atas iman dan amal saleh. Sakinah, mawaddah, dan rahmah bukan hal yang bisa dikejar secara langsung, tetapi akan tumbuh jika pasangan memperbaiki “taman” kehidupan mereka, yaitu hati dan ibadahnya. Jika Allah yang memperbaiki, tidak ada yang bisa merusak.

Sebagai penutup, pembacaan doa memohon keberkahan untuk kedua mempelai, keturunan yang saleh, rezeki yang luas, dan perlindungan dari segala keburukan.

“Semoga dr. Aristanto dan dr. Firda menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, dan rumah tangga mereka menjadi taman kecil menuju surga,” pungkasnya.

Tentunya, ucapan selamat mengalir deras dari LDK PP Muhammadiyah hingga LDK PDM karena dr Aristanto adalah anggota Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (Aristanto/Fikri)

Tinggalkan komentar