Tiga Pilihan dalam Memperoleh Berkah Ramadhan

Surabaya, syiarmu.com – Pada Senin (11/3/24) ustadz Sutikno SSos menyampaikan tausiah di musholla Al Bayan. Ceramah itu disampaikan usai shalat tarawih. Tema yang dibahas yakni tiga pilihan dalam mengambil berkah Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

Rasulullah saw. bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ

Artinya: Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR Ahmad).

Amal kebaikan apapun akan mendapat pahala yang dilipatgandakan pada bulan Ramadhan. Amal tersebut tidak mencakup yang wajib saja. Amalan sunnah seperti shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, dan berinfak akan diganjar oleh Allah dengan pahala dan berkah yang berlipat ganda.

Contoh amal kebaikan lain yang bisa dilakukan adalah membantu renovasi musholla Al Bayan. Bantuan bisa berupa donasi atau yang lainnya. Dengan memberikan donasi atau membagikan info renovasi tersebut, akan bisa menjadi amal jariyah bagi jamaah yang melakukannya.

Pada bulan suci ini kita dihadapkan pada tiga pilihan dalam memperoleh berkah Ramadhan. Pertama, melewati Ramadhan tanpa mengambil keberkahannya sedikit pun. Kedua, melewati Ramadhan dengan mengambil keberkahan ala kadarnya. Ketiga, melewati Ramadhan dengan bersungguh-sungguh mengambil keberkahannya.

Orang yang memilih pilihan pertama akan abai terhadap perintah dan larangan Allah. Perintah Allah tidak dilakukan. Bahkan larangan-Nya pun tidak dijauhi. Sungguh rugi orang yang demikian, melewati Ramadhan tanpa mendapat berkah sedikit pun.

Orang yang memilih pilihan kedua tetap menjalankan ibadah pada umumnya. Tidak ada peningkatan ibadah ketika Ramadhan. Kalau pun ada, niatnya hanya ikut-ikutan saja, bukan karena ingin memperoleh ridha Allah.

Hendaknya kita menjadi orang yang mengambil pilihan ketiga, yakni melewati Ramadhan dengan bersungguh-sungguh mengambil keberkahannya. Hal tersebut dilakukan dengan cara memperbanyak ibadah dan amal kebaikan lainnya. Tentunya ibadah dan amal kebaikan itu harus dilakukan secara ikhlas dan sesuai tuntunan.

Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kesempatan agar dapat menyelesaikan puasa Ramadhan tahun ini dan semoga kita termasuk golongan yang mendapat maghfiroh, rahmah, dan keberkahan. (Sutikno/Fikri)

Tinggalkan komentar