Surabaya, syiarmu.com – Pada Jumat (23/3/24) ustadz Dio Nofa Wahidin menyampaikan tausiah di masjid Al Islam. Tema yang disampaikan adalah empat kunci sukses agar istiqamah.
Pertama, Ikhlas. Allah berfirman dalam surah Al Bayyinah ayat kelima yang berbunyi:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
Artinya : Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah)… (QS. Al-Bayyinah: 5)
Hendaknya kita berusaha ikhlas dalam amal beribadah kepada Allah Subhaanahuu wa Ta’alaa. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan mengandung riya’ dan sum’ah.
Kedua, Berdoa. Kita meminta kepada Allah Subhaanahuu wa Ta’alaa agar kita bisa istiqamah dalam ibadah. Adapun doa yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” (HR. Tirmidzi No. 3522)
Ketiga, Laksanakan ibadah yang ringan dan mudah. Allah berfirman dalam surah Al Mulk ayat ke dua yang berbunyi:
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
Artinya: yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Mulk: 2)

Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan amalan yang paling baik di antara manusia, bukan amalan yang paling banyak di antara manusia.
Keempat, sering beribadah tatkala sendirian. Hal itu seperti yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bahwa ada sahabat yang melakukan ibadah shalat malam dan sering menangis. Beliau melakukannya pada keheningan malam untuk bermunajat kepada Allah Subhaanahu wa Ta’alaa. Ada juga sahabat yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahuinya.
Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman:
اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 271)
Oleh karena itu,sebagai seorang muslim, kita harus mempunyai amalan yang hanya Allah saja yang mengetahui amalan tersebut. (Wahid/Fikri)
