Surabaya, syiarmu.com – Di masjid Al Islam ustadz Fatahanur Rosyid SPd menyampaikan tausiah bertema cara mendapatkan pertolongan Al-Qur’an di akhirat. Tausiah itu disampaikan pada Rabu (27/3/24).
Allah berfirman:
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar. (QS. Al Fajr: 5)
Pada malam itu dalam keadaan tenang. Malaikat turun ke dunia ini sehingga yang berada di dalamnya akan merasakan tenang dan damai.
AlQur’an bisa memberikan pertolongan atau syafaat pada hari kiamat, yaitu kepada orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim, No. 804)
Shohibul Qur’an itu adalah orang yang membaca Al-Qur’an secara terus-menerus dan mentadaburi serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an. Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: Sebaik-baik di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya. (HR. Al Bukhari)
Hadits ini juga menggambarkan salah satu ciri shohibil Qur’an, yaitu orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an, baik mengajar dalam bentuk cara membaca, menghafal (tahfidz), menjelaskan isi kandungan ayat Qur’an (tafsir) dan yang berkaitan dengan Qur’an lainnya.


Ada tiga cara supaya mendapat pertolongan dengan Al-Qur’an. Pertama, mempelajari Al-Qur’an dengan ikhlas dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, membaca Al-Qur’an dalam keadaan apapun. Misalnya ketika dalam keadaan macet di jalan maka bisa membaca atau muroja’ah Al-Qur’an atau ketika dalam keadaan antre bisa membuka mushaf Al-Qur’an dari handphone dan membacanya.
Ketiga, adanya sinkronisasi antara organ tubuh seperti mata, mulut, dan tangan. Kelak di akhirat organ itu akan menjadi saksi di hadapan Allah Subhaanahuu wa Ta’alaa dengan berkata:
Ya Allah mata saya ketika di dunia saya gunakan untuk melihat Al-Qur’an.
Ya Allah mulut saya ketika di dunia saya gunakan untuk membaca Al-Qur’an.
Ya Allah tangan saya ketika di dunia saya gunakan untuk melihat Al-Qur’an.
Allah menurunkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan. Hendaknya kita tumbuhkan kecintaan dalam menyambut Al Qur’an ini. Dijelaskan oleh para ulama bahwa Al-Qur’an kali pertama turun tanggal 17 Ramadhan atau sering disebut dengan Nuzulul Qur’an.
Jika ada anak, saudara, kerabat, teman, keluarga yang sedang berulang tahun, maka kita berusaha menyambut dan memperingatinya dengan penuh senang dan gembira. Bagaimana dan kita menyambut Nuzulul Qur’an? maka kita seharusnya lebih gembira dan senang sehingga kita akan membaca Al-Qur’an, menghafalkannya, dan kita juga bisa mentadaburi kandungan isinya.
Sudah berapa kali khatam pada bulan Ramadhan tahun ini? Apakah sudah 1 kali khatam, 2 kali kali khatam?
Mari berusaha dan berjuang atas kesempatan bisa bertemu dengan bulan Ramadhan ini, sehingga kita bisa khatam membaca Al-Qur’an. Semoga kelak kita termasuk yang mendapat syafa’at dari Al-Qur’an. (Wahid/Fikri)