Pejuang Masjid dan Musholla PCM Krembangan Peroleh Bingkisan Lebaran

Surabaya, syiarmu.com – Pada Ahad (31/3/24) diadakan acara pemberian tali asih/bingkisan lebaran 1445 H kepada guru TPQ, muadzin, marbot, imam rawatib, serta mubaligh yang diinisiasi Majelis Pembina Kesejahteraan Sosial. Kegiatan itu dilaksanakan di masjid Al Azhar yang beralamat di jalan Dupak Bandarejo No. 23-25, Surabaya.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh ustadz Choirul Alimin SP dengan membaca surat Ali Imran: 145-147.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian tali asih atau bingkisan lebaran kepada guru TPQ, muadzin, marbot, imam rawatib, serta mubaligh di wilayah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan Kota Surabaya.

Kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 100 orang yang mewakili amal usaha Muhammadiyah baik masjid maupun musholla di wilayah PCM Krembangan.

Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bidang MPKS dan MEK Adi Sulasono menyampaikan bahwa MPKS menangani pelayanan sosial yaitu Panti Asuhan Muhammadiyah KH Achmad Dahlan, Panti Asuhan Muhammadiyah Nyai Walidah, dan Rumah Pintar Matahari. Pemberian tali asih ini adalah bukti perhatian kepada AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) masjid dan musholla di PCM Krembangan.

“Untuk pemberian tali asih ini jangan dinilai dari nominal barangnya. Akan tetapi, ini sebagai bentuk kepedulian MPKS agar bisa selalu bersinergi dan bersilaturahmi antar AUM,” imbuhnya.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan Akhwan Hamid SPd MPdI mengucapkan terima kasih kepada MPKS yang melakukan tugasnya dengan baik yaitu dengan memberi bingkisan lebaran. “Nantinya MPKS juga akan melakukan pendataan perolehan hasil zakat di AUM PCM Krembangan,” tambahnya.

Ustadz Akhwan juga menyampaikan terima kasih kepada guru TPQ karena kalau tidak ada guru TPQ maka anak-anak tidak bisa mengaji. Terima kasih juga disampaikan kepada imam rawatib karena jika tidak ada imam rawatib maka tidak ada shalat berjamaah. Rasa terima kasih turut disampaikan kepada marbot karena jika tidak ada marbot maka masjid dan musholla menjadi kotor atau tidak bersih.

Terakhir ustadz Akhwan berterima kasih kepada muadzin karena jika tidak ada muadzin maka tidak ada yang memanggil adzan untuk menandakan waktu shalat. (Wahid/Fikri)

Tinggalkan komentar