Tauhid Warga Muhammadiyah

Surabaya, syiarmu.com – Tauhid merupakan dasar agama Islam yang secara persis diungkapkan dalam frasa ” Laa ilaaha illallah”. Materi ini disampaikan Ustadz Musa Abdullah Bendahara PDM kota Surabaya dalam kegiatan Baitul Arqom santri LKSA Muhammadiyah Se-Kota Surabaya di Muhammadiyah Training Center Wonosalam Jombang pada Ahad (31/3/24)

Dalam konsep Islam tauhid adalah konsep dalam akidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Islam mengajarkan bahwa Allah esa tidak dari segi bilangan. Melainkan dari segi bahwa Allah tidak mempunyai sekutu atau serupa.

Salah satu trilogi dari Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto yang termasyur adalah ” Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat”. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan.

Ustadz Musa Abdullah bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya

Ada tiga murid dari dari Raden HOS Tjokroaminoto yaitu Musso, Soekarno dan Kartosuwiryo. Kepada murid-muridnya beliau berpesan ” Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator”. Perkataan ini membius murid-muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato.

Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak syirik, tahayul, bid’ah, khurofat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah SWT.

Konsekwensi tauhid dalam dua kalimah syahadah memaknai bahwa tauhid itu berwasilah kepada Allah SWT menurut yang diajarkan nabi Muhammad SAW, memberi makna keberkahan terhadap sesuatu benda dan barang menurut syariat, mencintai Allah dan Rasulnya, punya rasa takut kepada Allah yang mendalam, menerima kebenaran dari siapapun orangnya, dan membebaskan diri dari belenggu Tuhan banyak. (Endar)

Tinggalkan komentar