Perbanyak Ibadah pada Akhir Ramadhan dan Istiqamah Setelahnya

Surabaya, syiarmu.com – Ustadz Rayhan Mahardika menyampaikan tausiah kepada jamaah masjid Al Islam bertema perbanyak ibadah pada akhir Ramadhan dan istiqamah setelahnya. Kajian itu disampaikan pada Ahad (31/3/24).

Sebelum Ramadhan datang kita bersuka cita menyambutnya dengan mengatakan marhaban ya ramadhan, marhaban ya syahrusy syiyam, marhaban ya syahrul maghfirah. Akan tetapi, kita sekarang berada pada akhir masa bulan Ramadhan. Hendaklah kita lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah karena bulan Ramadhan akan segera meninggalkan kita.

Selama bulan Ramadhan adakah nilai-nilai Ramadhan bisa meningkatkan amal ibadah kita? Sudahkah pada akhir Ramadhan ini kita meningkatkan amalan-amalan kita? Atau justru malah menurun karena kesibukan membeli baju lebaran dan pulang kampung halaman?

Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya lapar dan dahaga. Rasulullah Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

Artinya: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabrani)

Contohnya adalah berpuasa tapi masih banyak yang dengki kepada orang lain, mencela orang lain, atau menjelekkan orang lain. Sehingga ibadah puasanya hanya mendapat lapar dan dahaga saja.

Ibadah selama bulan Ramadhan tahun ini apakah diterima oleh Allah Subhaanahuu wa Ta’alaa? Maka untuk mengetahui ibadah selama bulan Ramadhan diterima adalah mengerjakan amalan-amalan yang selama bulan Ramadhan dan mengerjakannya pula di luar bulan ramadhan. Setelah bulan Ramadhan usai kita masih membaca Al-Qur’an, gemar bersedekah, mempertahankan qiyamullail, dan memperbanyak puasa sunnah.

Ahmad bin Hambal radiyallahu anhu pernah ditanya kepada muridnya kapan kita istirahat. Beliau menjawab yaitu ketika kaki kita berada di pintu surga. Kelelahan dalam beribadah kepada Allah harus kita terus kerjakan karena lelahnya itu berakhir ketika kaki kita masuk ke surga-Nya.

Semoga pada Idul Fitri nanti segala dosa-dosa kita diampuni sehingga kita menyambut hari raya dengan keadaan suci seperti bayi yang baru lahir. (Wahid/Fikri)

Tinggalkan komentar