Surabaya, syiarmu.com – Orang yang menghadapi sakarotul maut ada yang berandai-andai yaitu ingin minta dihidupkan lagi sementara hanya untuk bisa bersedekah. Hal itulah yang disampaikan ustadz Mizan Lazim pada Sabtu (30/3/24) di masjid Al Islam.
Ibnul Qayyim Al Jauziyah, murid dari Ibnu Taimiyah, pernah berkata bahwa sedekah bisa meringankan sakarotul maut. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَالْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
“Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api. Hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.” (HR Al Baihaqi)


Ada tiga keutamaan bersedekah.
Pertama, sakaratul maut terdiri atas dua macam. Ada yang nyawa dicabut secara halus. Ada pula yang dicabutny dengan kasar. Orang yang nyawanya dicabut secara halus itu seperti mencabut rambut dari tepung. Sebaliknya, orang yang nyawanya dicabut dengan keras itu seperti mencabut duri dari sutra. Sedekah akan mempermudah nyawa dicabut dari jasadnya.
Kedua, menjadi sinar seterang-terangnya untuk hidup di dunia dan akhirat. Ketiga, menjadi jalan kemudahan masuk surga dengan melalui pintu sedekah.
Harta adalah proses yang susah dalam hisab di akhirat. Pertama, akan ditanya harta yang didapatkan di dunia darimana? Kedua, harta tersebut digunakan untuk apa?
Mari kita menjadi pribadi yang cerdas mencari amal jariyah melalui jalan sedekah dengan harta, yaitu digunakan untuk membangun masjid, membangun sumur, membeli mushaf, dan sebagainya.
Jangan bosan menjadi kaya. Akan tetapi, kita harus menjadi kaya dan beriman agar bisa bersedekah untuk bekal di akhirat dan bisa memasuki surga melalui pintu sedekah. (Wahid/Fikri)
