Surabaya, syiarmu.com – Pada Rabu (3/4/24) ustadz M. Nurwahid memberikan tausiah di masjid Al Islam. Tema yang disampaikan yakni lima kesuksesan dalam Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan dan rahmat dari Allah swt. Bulan suci ini sudah seharusnya dimanfaatkan umat muslim untuk berlomba-lomba mengejar pahala. Maka seharusnya kita meningkatkan kualitas dan kuantitasibadah kita di penghujung atau akhir Ramadhan ini.
Ada 5 kesuksesan meraih pada bulan Ramadhan. Pertama, sukses berpuasa. Puasa menjadi ibadah wajib yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Allah berfirman:
تَتَّقُونَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu sekalian bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Ini harus kita sukseskan karena keutamannya luar biasa, yaitu puasa merupakan kewajiban bagi kita dan dengan puasa Allah mengampuni semua dosa-dosa kita. Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mencari pahala dari Allah, maka diampuni apa-apa yang telah lewat dari dosanya.” [HR. Bukhari].
Hadits ini menunjukkan bulan Ramadhan ialah bulan penuh ampunan. Betapa ruginya kalau kita berpuasa ternyata dosa kita tidak diampuni oleh Allah. Seorang muslim dapat tidak sukses puasanya meski sudah menahan lapar dan haus dari pagi hingga petang. Orang-orang tersebut adalah orang yang melanggar aturan-aturan orang yang berpuasa, seperti ketika berpuasa masih berani berucap dusta atau berani berbuat maksiat.
Oleh karena itu, berpuasa tidak hanya menahan dahaga. Akan tetapi, lebih dari itu kita harus juga menahan hawa nafsu dari kemaksiatan. Orang-orang tersebutlah yang mendapat pahala, ampunan, serta kerahmatan dari Allah sehingga menjadi orang yang bertaqwa di sisi Allah.


Kedua, sukses shalat sunah tarawih. Sudah kita ketahui bersama bahwa Rasulullah saw. ketika pada bulan Ramadhan meningkatkan ibadahnya. Di antara ibadah Rasulullah saw. yang dikerjakan ialah ibadah shalat malam atau dikenal dengan shalat tarawih. Shalat tarawih telah mempunyai beberapa keutamaan. Beliau bersabda yang artinya:
“Barang siapa yang berdiri shalat sunah (melaksanakan shalat tarawih) pada bulan Ramadhan dengan dasar iman dan niat untuk mencari pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lewat akan diampuni oleh Allah.”
Allah tidak hanya mengampuni dosa-dosa kita satu tahun, dua tahun, atau lima tahun yang terdahulu. Akan tetapi, Allah akan mengampuni semua dosa-dosa kita yang telah lampau.
Ketiga, sukses tadarus Al Qur’an. Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Qur’an), maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Umat Islam yang sudah lancar membaca Al-Quran setidaknya dapat mengkhatamkannya minimal selama satu kali pada bulan Ramadhan. Muslim yang belum lancar bacaannya dapat lebih giat lagi membaca Al-Qur’an juga meningkat.
Keempat, sukses i’tikaf terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan untuk meraih lailatul qadar. Pada sepuluh malam terakhir pada bulan Ramadhan kita dapat melaksanakan ibadah semalam suntuk atau i’tikaf di dalam masjid. Lailatul qadar jatuh di antara sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beribadah dalam malam qadar pahalanya melebihi beribadah selama seribu bulan.
Kelima, sukses zakat fitrah. Menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk membayar zakat fitrah sebelum mengakhiri Ramadhan. Hal itu karena semua amalan pada bulan Ramadhan ini akan sia-sia jika zakat fitrahnya tidak tertunaikan atau terlambat ditunaikan.
Di dalam suatu riwayat dari Abdullah bin Umar, dia berkata:
“Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk menyerahkan zakat fitrah sebelum orang melaksanakan sholat Iedul Fitri, dan Rasulullah mewajibkan zakat sebanyak satu so’ gandum atau kurma atau keju kepada laki-laki, wanita, anak kecil, orang tua, orang merdeka atau hamba sahaya dari orang-orang Islam.” (HR. Abu Dawud).
Kewajiban membayar zakat fitrah telah berlaku untuk setiap orang islam, baik bagi bayi yang baru lahir hingga orang tua dan bagi yang miskin maupun yang kaya. Umat muslim juga dianjurkan untuk membantu saudaranya jika ada yang kesulitan untuk membayar zakat fitrah.
Dengan sukses menunaikan zakat fitrah, selain memenuhi kewajiban kita sesudah puasa Ramadhan sekaligus membantu hamba Allah yang memerlukan. (Wahid/Fikri)
