Boneka Mulia Mendongeng dalam Milad Ke-39 TK ABA 40

Surabaya, syiarmu.com – Pada Sabtu (27/4/24) diadakan acara Milad ke-39 TK ABA 40 di TK ABA 40, Dupak Bandarejo nomor 18, Surabaya. Kegiatan ini dihadiri Ketua Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah PCA Krembangan Ummu Surya SE, Wakil PCM Krembangan bidang Dikdasmen dan PNF, H. Sutikno SSos, dan anggota DPRD Komisi B Kota Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah.

Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 dengan penampilan drum band Al-Kautsar, dilanjutkan pembacaan surat Al-Ikhlas dan An-Naas oleh siswa KB disambung dengan sambutan-sambutan. Pada pukul 09.00 dilaksanakan kegiatan lomba menambah gambar mom and kids diiringi oleh penampilan tapak suci oleh siswa TK B, penampilan gerak dan lagu oleh siswa TK A dan penampilan menyanyi bersama oleh siswa TK B serta pembagian baksos kepada santri PAM Nyai Walidah.

Pukul 09.30 Kak Rika bersama boneka yang bernama Mulia mulai mendongeng tentang anak-anak yang ditemani dan dijauhi oleh setan. Pukul 10.00 kepala TK ABA 40 berbincang dengan alumni TK ABA 40, Rayhan Mahardika yang membahas nostalgia Rayhan ketika bersekolah dan menyampaikan manfaat apa saja yang telah dia dapatkan di TK ABA 40. Kegiatan terakhir yakni pengumuman pemenang lomba menambah gambar yang dilaksanakan pukul 10.30 hingga selesai.

Kepala TK ABA 40 Sulis Setyawati, SPd mengatakan bahwa tak terasa TK ABA 40 sudah memasuki usia ke 39 tahun. Usia yang tidak muda lagi dalam berkiprah di dunia pendidikan. TK ini pada tahun 1985 sampai 2003 bergabung dengan masjid Al Azhar. Pada tahun 2004 bapak-bapak pengurus tim 5 bisa membeli gedung TK ABA 40 yang berada di jalan Dupak Bandarejo nomor 18.

“Sampai hari ini kita sudah memiliki dua pertiga lahan. Bertambahnya lahan tersebut alhamdulillah diikuti dengan bertambahnya murid di TK ini,” tambahnya.

Wakil PCM Krembangan Bidang Dikdasmen dan PNF, Bapak Sutikno menyampaikan, usia ke-39 untuk sebuah sekolah masih kecil. Langkah selanjutnya itulah yang lebih penting. Untuk melangkah lebih baik, perlu adanya komunikasi.

“Pertama, komunikasi dengan guru karyawan. Kedua, komunikasi dengan paguyuban, dan ketiga komunikasi dengan lingkungan. Karena sekolah yang maju itu biasanya wali muridnya saling mendukung,” ujar mantan Ketua PCM Krembangan itu. (Kuza/Fikri)

Tinggalkan komentar