Surabaya, syiarmu.com – Pada Jumat (23/8/24) Kelompok 30 KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya di SD Muhammadiyah 11 mengadakan kegiatan edukasi yang seru dan bermanfaat untuk anak-anak kelas 2 SD. Acara ini bertujuan untuk mengajarkan hal penting mengenai bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh supaya anak-anak bisa lebih paham cara melindungi diri.
Total ada 137 anak yang ikut kegiatan ini. Acara berjalan lancar tanpa hambatan. Lewat permainan dan cerita interaktif, anak-anak diajak mengenal tubuh mereka sendiri dan tahu mana saja bagian yang bersifat pribadi. Selain itu, mereka juga diajarkan siapa saja yang boleh menyentuh. Misalnya orang tua atau dokter dan kapan mereka boleh melakukannya.

Anak-anak pun belajar cara menyampaikan perasaan mereka jika ada sentuhan yang membuat mereka merasa tidak nyaman.
Banyak anak-anak belum paham sepenuhnya tentang batasan tubuh mereka. Dengan memberikan edukasi sejak dini, anak-anak bisa lebih cepat mengenali kalau ada situasi yang membuat mereka tidak nyaman.
Mereka jadi tahu hak atas tubuhnya sendiri dan lebih berani untuk berkata “tidak” atau “berhenti” jika merasa ada yang tidak beres.
Pendidikan seperti ini juga membantu anak-anak mengerti bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri. Mereka juga punya hak untuk melindungi diri dari sentuhan yang tidak mereka inginkan.


Peran Sekolah dan Orang Tua dalam Edukasi Safe Touch
Sekolah punya peran penting dalam memberikan edukasi tentang Safe Touch ini. Lewat kegiatan seperti yang diadakan SD Muhammadiyah 11, anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan dan aman.
Peran orang tua juga tidak kalah penting. Orang tua bisa melanjutkan edukasi ini di rumah, mendukung anak-anak untuk lebih paham dan memastikan mereka merasa nyaman berbicara tentang apa pun yang membuat mereka ragu.
Kalau sekolah dan orang tua bisa bekerja sama, anak-anak akan lebih siap menghadapi berbagai situasi yang berhubungan dengan keamanan tubuh mereka. Edukasi Safe Touch sangat penting untuk menjaga keamanan anak-anak sejak dini. Dengan kegiatan edukatif seperti yang dilakukan SD, anak-anak bisa lebih memahami hak-hak mereka dan punya kemampuan untuk melindungi diri.
Dengan dukungan dari lingkungan sekitar, semua pihak bisa menciptakan generasi yang lebih aman dan berani dalam menghadapi berbagai tantangan di sekitarnya. (Arga Saputra Navyanto/Fikri)
