Tujuh Strategi Menjadikan Sekolah Berprestasi dan Berkemajuan

Surabaya, syiarmu.com – Raker SMP Muhammadiyah 11 Surabaya dilaksanakan pada Sabtu (24/8/24). Hadir dalam agenda tersebut Muhamad Jemadi SAg MA. Wakil Ketua PDM Surabaya itu menyampaikan materi Menuju Sekolah Muhammadiyah Sukses Berprestasi dan Berkemajuan.

Ada lima hal yang menjadikan kader Muhammadiyah semakin kuat. Pertama, memegang teguh ajaran Islam. Kedua, menjauhi ‘jubriya’. Ketiga, memiliki spirit jihad (ikhlas). Keempat, memiliki sistem organisasi yang kuat. Terakhir, melayani masyarakat melalui dakwah.

“Jubriya adalah ujub dan riya. Jangan sampai kita memiliki sifat itu. Dalam bekerja pun kita harus ikhlas,” ujar Pelatih Nasional PPKB Kemenag RI itu.

Menurut Haedar Nashir, ada tujuh aspek penting pendidikan Muhammadiyah. Tujuh hal itu adalah pembelajar, pembelajaran, pendidik, persyarikatan, managerial, kurikulum, dan kemasyarakatan.

“Pendidik harus mengembangkan kompetensi. Guru Muhammadiyah juga hendaknya menjadi pengurus Muhammadiyah minimal pimpinan ranting,” ucap Penggerak Moderasi Beragama Jawa Timur itu.

Selanjutnya, Ketua MGMP PAI SMP Jawa Timur tersebut memaparkan Tujuh Strategi Menjadikan Sekolah Berprestasi dan Berkemajuan.

Pertama, Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kurikulum Integratif. Caranya adalah dengan mengintegrasikan kurikulum nasional dengan nilai-nilai Islam dan Al-Islam-Kemuhammadiyahan (AIK). Ini dapat mencakup pembelajaran berbasis proyek yang menghubungkan sains, teknologi, dan agama.

Cara kedua adalah Pengembangan Kompetensi Guru. Misalnya, memberikan pelatihan rutin kepada guru dalam hal pedagogi, teknologi pendidikan, serta pemahaman AIK yang mendalam.
Cara ketiga adalah meningkatkan fasilitas belajar seperti laboratorium, perpustakaan, dan akses teknologi untuk menunjang pembelajaran yang modern dan inklusif.

Kedua, Karakter Islami
Pendidikan Karakter. Caranya adalah dengan memperkuat program pembinaan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler, pengajian, dan mentoring dengan penekanan pada akhlak mulia sesuai ajaran Islam.

Cara kedua adalah mendorong guru dan tenaga pendidikan menjadi teladan dalam menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ada pula dengan cara menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung praktik keagamaan seperti shalat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, dan kajian Islam rutin.

Ketiga, Inovasi dan Pengembangan Teknologi
Digitalisasi Pendidikan. Sekolah bisa mengembangkan platform pembelajaran daring yang mendukung proses belajar mengajar dan memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel.

Bisa juga dengan mendorong siswa dan guru untuk menguasai teknologi digital, baik dalam konteks pembelajaran maupun pengembangan kreativitas siswa.

Keempat, Peningkatan Prestasi Akademik dan Non-Akademik
Olimpiade dan Kompetisi. Guru bisa mendorong siswa untuk aktif dalam berbagai kompetisi akademik dan non-akademik baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Guru juga dapat menyediakan program bimbingan intensif bagi siswa yang memiliki potensi akademik tinggi serta yang membutuhkan dukungan khusus dan melakukan evaluasi rutin.

Kelima, Kolaborasi dan Kemitraan. Sekolah harus membangun kemitraan dengan perguruan tinggi Muhammadiyah dan lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesempatan studi lanjut bagi siswa.

Pihak sekolah pun harus mengaktifkan hubungan yang baik dengan orang tua dan masyarakat sekitar dalam rangka mendukung proses pendidikan dan dakwah Muhammadiyah.
 

Keenam, Penguatan Manajemen dan Tata Kelola
Manajemen Berbasis Sekolah. Pimpinan sekolah wajib menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang transparan, akuntabel, dan partisipatif untuk meningkatkan kinerja sekolah.

Para pimpinan juga harus melatih kepala sekolah dan pimpinan madrasah dalam hal kepemimpinan strategis dan manajemen pendidikan yang efektif. Mengembangkan sistem penjaminan mutu yang terukur pun wajib dilakukan untuk memastikan kualitas pendidikan yang berkelanjutan.
 

Ketujuh, Sustainabilitas dan Keberlanjutan
Pengelolaan Keuangan. Pengelola keuangan sekolah meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan serta mencari sumber dana alternatif untuk mendukung program-program inovatif.

Kaur Kurikulum pun mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam kurikulum dan praktek sehari-hari untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam. (Fikri)

Tinggalkan komentar