Surabaya, syiarmu.com – Pada Jum’at (10/11/24) diadakan kajian ba’da subuh rutin di Masjid Al-Islam yang terletak di Jl. Tambak Asri No.204, Surabaya. Tema pada kajian tersebut adalah “Sunnah dan Keutamaan Hajar Aswad”. Hal ini disampaikan oleh ustadz Ali Junaidi SHI.
Hajar aswad adalah batu yang diturunkan Allah dari surga dan batu tersebut dahulu berwarna putih lebih putih dari susu. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ الْحَجَرُ الْأَسْوَدُ مِنْ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ
Artinya: Dari Ibn Abbas, ia berkata Rasulullah bersabda, Hajar Aswad turun dari surga, berwarna sangat putih daripada susu, lalu berwarna hitam akibat dosa manusia. (Sunan Tirmidzi, 308)
Sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam tercantum dalam hadits dari Umar Bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu sebagai berikut:
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ جَاءَ إِلَى الْحَجَرِ الْأَسْوَدِ فَقَبَّلَهُ فَقَالَ إِنِّي أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ وَلَوْلَا أَنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ
Artinya: Dari Umar, sesungguhnya ia mendatangi Hajar Aswad, kemudian mencium Hajar Aswad dan berkata, aku mengetahui engkau adalah batu yang tidak akan memberikan faidah apapun, jika aku tidak melihat Nabi Muhammad menciummu, maka aku tidak akan menciummu. (Sahih Bukhari, 1494)


Keberkahan yang terletak pada hajar aswad adalah bersifat maknawi, bukan dari dzat yang ada pada batu itu. Hal tersebut karena batu tersebut tidak bisa memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan.
Para sahabat tidak pernah menanyakan hikmah dan manfaat dari hajar aswad. Yang dilakukan hanya mengikuti apa saja yang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kerjakan. Meskipun demikian, hajar aswad pasti mengandung hikmah dan manfaat yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Ittiba’ sunnah Nabi benar-benar tercermin dari sahabat Nabi yang bernama Ibnu Abbas. Ibnu Abbas ini awalnya tidak suka makan buah labu. Namun, saat Rasul memakan buah labu dengan lahapnya maka Ibnu Abbas memakan dan menyukai buah labu.
Sunnah yang dilakukan jika kita berada di Masjidil Haram (Makkah) terhadap hajar aswad adalah menciumnya secara langsung seperti yang diamalkan oleh sahabat Umar bin Khattab.
Namun, jika kita tidak mampu untuk mencium batu hajar aswad, maka bisa dilakukan dengan menyentuh batu itu dengan tangan dan mencium tangan kita. Jika tidak mampu dengan itu, maka bisa menyentuhnya dengan tongkat. Jika usaha tersebut juga tidak mampu maka cukup dengan melambaikan tangan.
Manfaat bagi yang pernah mencium Hajar Aswad adalah kelak di akhirat akan menjadi saksi di hadapan Allah. Hajar aswad bisa menyampaikan siapa saja yang menciumnya dan menyentuhnya. (Wahid/Fikri)
