Tiga Contoh Tajassus di Lingkungan Masjid

Surabaya, syiarmu.com – Tajassus menurut Islam ialah mencari kesalahan-kesalahan orang lain, mencari keburukan-keburukan orang lain, mencari kejelekan-kejelekan orang lain.

Di dalam Qur’an surah Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sifat tajassus adalah merupakan sifat yang dilarang oleh Allah Subhaanahuu wa Ta’alaa. Pada Selasa (19/3/24) ustadz M. Rasyid Syaifullah SPd di masjid Al Islam menjelaskan 3 contoh tajassus di lingkungan masjid.

Pertama, ada imam dan penceramah shalat tarawih, kemudian ada yang berkomentar bahwa imamnya tidak bagus, bacaannya panjang-panjang, shalatnya lama, dan ceramahnya tidak menarik.

Kedua, ada pengurus masjid yang berbeda pendapat dalam kebijakan atau program masjid. Sehingga muslim tersebut dijelek-jelekkan statusnya dan direndahkan pendapatnya.

Ketiga, petugas marbot yang tidak bisa membersihkan tugas-tugas kebersihan. Sehingga direndahkan oleh jamaah yang selalu merendahkan petugas marbot tersebut.

Sebagai saudara sesama muslim hendaknya menjauhi sifat tajassus. Hal itu karena sifat tersebut bisa mendapatkan dosa dari Allah Subhanahuu wa Ta’alaa. (Wahid/Fikri)

Tinggalkan komentar