syiarmu.com
Oleh: H. Soedjono, S.Pd., M.Pd.
Da’i Segudang Parik’an
Masyarakat Jawa mengenal Idul Fitri dengan istilah “lebaran” yang identik dengan ketupat atau dalam bahasa Jawa disebut kupat alias ngaku lepat (mengakui kesalahan). Berikut ini makna dan nilai budaya Idul Fitri dalam masyarakat.
- Lebaran
Lebaran berasal dari kata lebar yang bisa dimaknai selesai. Kata ini menandai berakhirnya puasa Ramadan selama satu bulan penuh. Selanjutnya, setelah menyelesaikan puasa Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah yakni mengeluarkan zakat fitrah. - Luberan
Luberan berasal dari kata luber yang artinya meluap atau melimpah. Luberan menjadi bagian makna dari Idul Fitri. Hal itu disebabkan pada luberan ada nilai-nilai untuk saling memohon maaf dan kelebihan harta untuk berbagi melalui zakat.


Ada beragam ucapan kata-kata Idul Fitri yang intinya bermuara untuk saling memafkan. Mengucapkan permohonan maaf termasuk kaidah adat sehingga hal ini menjadi tradisi yang baik.
3. Leburan
Idul Fitri juga bermakna leburan yang berasal dari kata lebur artinya lulur atau mencair. Artinya ketika seseorang telah melakukan luberan maka dosa-dosa antar sesama di leburkan.
Kata ini juga bermakna meleburkan dosa-dosa atau diampuni dosa-dosa manusia selama mengerjakan ibadah puasa Ramadan. Sehingga sampai pada hari raya Idul Fitri yang berarti kembali suci.
4. Laburan
Idul Fitri memiliki arti laburan yang berarti pemutihan diri. Laburan berasal dari kata labor atau kapur yang menyimbolkan warna putih. Umat Islam pada hari raya Idul Fitri memiliki simbol putih suci.
Oleh karena itu, ucapan pada saat Idul Fitri senantiasa permohonan maaf lahir dan batin.
H. Soedjono, S.Pd., M.Pd. Da’i Segudang Parik’an
