Surabaya, syiarmu.com – Hendaknya kita bersyukur karena menciptakan kita (manusia) dalam bentuk yang sempurna. Hal itulah yang disampaikan ustadz M. Farid. Allah berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
Artinya : sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At-Tin: 4)
Dari mulai ujung rambut sampai kaki kita bisa melihat dan bersyukur terhadap kesempurnaan manusia. Akan tetapi, ada sahabat Nabi yang memiliki kekurangan fisik yaitu seorang yang buta (tuna netra). Allah berfirman:
عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ
Artinya : Dia (Nabi Muhammad) berwajah masam dan berpaling (QS. Abasa: 1)
Dalam ayat tersebut diceritakan bahwa sahabat Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam yaitu Abdullah bin Ummi Maktum memiliki kekurangan dalam melihat. Akan tetapi, dalam hatinya penuh dengan cahaya iman kepada Allah Subhaanahuu wa Ta’alaa.


Dalam hidup, ada manusia yang buta bukan pada fisiknya. Dia tidak mengetahui jalan yang lurus sehingga tidak mempunyai aqidah dan iman di dalam hatinya. Mereka buta hatinya sehingga tidak mengetahui jalan panduan yang ada di dalam Al-Qur’an. Allah berfirman:
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِيْٓ اَعْمٰى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيْرًا
قَالَ كَذٰلِكَ اَتَتْكَ اٰيٰتُنَا فَنَسِيْتَهَاۚ وَكَذٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسٰى
Artinya :
- Dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau mengumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal sungguh dahulu aku dapat melihat?”
- Dia (Allah) berfirman, “Memang seperti itulah (balasanmu). (Dahulu) telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu engkau mengabaikannya. Begitu (pula) pada hari ini engkau diabaikan.”
(QS. Thoha : 125-126)
Dalam ayat ini Allah menerangkan kehidupan akhirat dan mereka berkata kepada Allah, mengapa dikumpulkan dalam keadaan buta padahal dulu di dunia bisa melihat. Mereka ketika di dunia secara fisik bisa melihat. Akan tetapi, di akhirat kelak mereka tidak bisa melihat dikarenakan mereka tidak mau mengikuti jalan dari Allah Subhaanahuu wa Ta’alaa.
Dari kisah dan ayat-ayat yang tadi disampaikan, maka ada dua hal yang harus kita syukuri dan dijaga sampai dipanggil oleh Allah Subhaanahu wa Ta’alaa. Pertama, Allah memberikan fisik Yang sempurna kepada kita. Kedua, Allah memberikan hati dengan aqidah dan iman yang sempurna kepada kita. (Wahid/Fikri)