Surabaya, syiarmu.com – Pada Ahad (7/4/24) ustadz Akhwan Hamid SPd MPdI memberikan tausiah di Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan. Ketua PCM Krembangan itu menjelaskan tentang sejarah awal mula berdirinya panti asuhan Muhammadiyah hingga berdirinya Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan.
Santri KH Ahmad Dahlan pernah mengaji surah Al-Ma’un: 1-7
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
Artinya:
- Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
- Itulah orang yang menghardik anak yatim
- dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin.
- Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat,
- (yaitu) yang lalai terhadap salatnya,
- yang berbuat riya,
- dan enggan (memberi) bantuan.
Mendustakan agama itu membohongi agama. Mereka itulah yang menghardik anak yatim dan tidak mau berbagi atau memberi makan orang miskin. Pendusta agama yang lain yaitu orang yang celaka dalam shalatnya karena lalai atau ada unsur riya’ di dalamnya.
Selama satu bulan yang dikaji hanya surat Al Ma’un sehingga santrinya bertanya-tanya. Padahal kemarin para santri sudah mengkaji surah tersebut. KH. Ahmad Dahlan berkata bahwa hal itu tidak masalah bila santri masih mengkaji surah itu.


Lantas Ahmad Dahlan pun menyuruh santrinya untuk mencari anak yatim dan merawatnya, memberinya makan, dan menjaga shalatnya. Dari sanalah muncul yang namanya panti asuhan kali pertama yang didirikan oleh santri-santrinya.
Muhammadiyah adalah gerakan yang amar ma’ruf nahi mungkar sehingga PCM Krembangan bisa membuat amal usaha panti asuhan, sekolah, masjid, dan musholla. Di Muhammadiyah tidak memiliki yayasan karena kepemimpinan dari amal usaha Muhammadiyah hanya memiliki jabatan selama 4 sampai 5 tahun saja. Setelah itu jabatannya diganti dengan kepemimpinan yang baru.
Berikut Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan dari awal berdiri sampai sekarang:
- Teguh Suryadi, S. Si Periode 2004-2007
- Kuswanto Periode 2007-2010
- Moch. Syaiful Periode 2010-2015
- M. Tuan Abbas Periode 2015-2019
- Slamet Supriyadi Periode 2019-2023
Di Muhammadiyah dalam menentukan puasa dan hari raya menggunakan metode hisab hakiki (hilalnya sudah wujud). Meskipun berbeda dengan yang lain, warga Muhammadiyah tetap harus toleransi dan saling menghargai dengan organisasi masyarakat islam lainnya. Hal itu agar terciptanya kerukunan antar sesama umat islam.
Pada kesempatan ceramah selanjutnya ada 2 hal yang disampaikan oleh ustadz Akhwan. Pertama, tujuan berpuasa adalah menjadi hamba yang bertakwa. Puasa yang dimaksud adalah tidak hanya menahan diri dari makan dan minum pada siang hari. Akan tetapi, muslim yang puasa harus menjaga perbuatan yang sia-sia atau menjaga dari perkataan dusta dan lainnya. Adapun yang masih sering berbuat yang sia-sia maka harus berubah untuk menjadikan puasa yang lebih baik.
Orang yang sudah punya hati jelek atau jahat akan selalu berpikiran buruk kepada teman atau saudaranya. Meskipun puasanya sah, tetapi tidak mendapatkan pahala dari puasa yang dikerjakan sehingga puasanya hanya dapat lapar dan haus saja.
Kedua, tidak boleh tajassus. Tajassus berarti mencari kesalahan-kesalahan orang lain. Setiap manusia pasti memiliki kelemahan atau kekurangan dalam dirinya. Jadi, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Sebaik-baik orang pasti ada jeleknya dan seburuk-buruk orang pasti ada baiknya.
Hendaknya kita berusaha bertaubat dari kesalahan yang dilakukan agar segera melakukan kebaikan karena keburukan itu akan tertutup oleh amal kebaikan. Rasulullah Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa Sallaam bersabda:
اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن
Artinya : “Bertakwalah kepada Allah di manapun anda berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih).
Ketiga, wali santri Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan harus membantu menyebarkan kebaikan Panti Asuhan Muhammadiyah Kh. Achmad Dahlan, baik dengan ucapan dan perbuatan. Sehingga Panti Asuhan Muhammadiyah KH. Achmad Dahlan bisa mendapatkan donatur yang lebih banyak. (Wahid/Fikri)
