Surabaya, syiarmu.com – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) menjadi titik balik Tim Jurnalis Creator Muhlas generasi delapan.
Nabiila Yanti Efendi (6 As Shabuur), Khayla Almira Maritza, Kanza Azzahra Prastyo (keduanya kelas 6 As Salam) bersama Hafizah Lubna Bilge (5 Al Jabbar), Aqiila Jasmine Ramadhani (5 Al Hakim) dan Jihan Nayra (5 Al Aziz) melakukan peliputan khusus Upacara Pengibaran Bendera 17 Agustus 2024 yang berlangsung didepan SMP Muhammadiyah 11 Surabaya.

Kapten Liputan khusus (Lipsus) JCM, Khayla Almira Maritza mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pertama kali bagi keenam JCM. Namun, kata Khayla, saat showtime, mereka dibagi tugas dan penempatannya ketika upacara berlangsung.
“Nabila yang membuat naskah opening dan closing bagi Hafizah. Kemudian, Kanza sebagai penulis naskah wawancara untuk Aqiila, Jihan Nayra, dan Bilge,” ujar Khayla

Ketika upacara dimulai, Nabila memfoto bersama Jihan kebagian memvideo berada disisi utara.
Sedangkan sisi tengah, ditempati Hafizah Lubna Bilge dan Kanza Azzahra serta Khayla bersama Aqiila.
Menuntaskan peliputan tentu membuat kesan berbeda bagi Tim JCM.
“Sebetulnya, melakukan liputan kegiatan upacara tidak jauh berbeda dengan upacara setiap hari Senin. Tapi, upacara 17 Agustus peserta yang mengikuti lebih banyak dan mayoritas dari luar SD Muhlas,” ungkap NYE, panggilan akrab Nabiila.

Namun, jurnalis kelas 5 terlihat sedikit gugup saat mengawali memfoto dan memvideo.
“Terus terang, liputan upacara 17 Agustus menjadi tantangan terberat bagi saya. Belajar jurnalistik baru sekali. Lalu diberi tugas negara hari ini. Rasanya tentu saja sesuatu banget. Apalagi saya harus berdiri diantara barisan SMP Muven dan kelompok para Bunda Aisyiyah. Saya pengen kabur karena kondisi tersebut bikin shock terapi mentalku,” tutur Hafizah Lubna Bilge.
“Kondisi saya juga tidak jauh berbeda dengan Bilge. Penempatan posisiku lima langkah pemimpin upacara. Jelas sekali, banyak pandangan para peserta upacara ke arah saya. Saat itu, saya menahan malu dan tidak bisa berkat apapun. Beruntung, coach Jurnalistik Muhlas menghampiri dan memberi support,” tandas Jihan Nayra yang juga diamini Aqiila.
Dengan melakukan fotografi dan videografi, para enam anggota Tim JCM harus mampu melewati tantangan saat beraksi dengan dilihat banyak orang.
Seusai upacara, ketiga Tim Redaksi (Timred) bersama ketiga adik kelas wajib menginterview dua peserta dari sekolah berbeda, Pemimpin Upacara, Pembina Upacara dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Krembangan. (Nabila/Bintang)
