Akal, Hati, dan Nafsu dalam Kehidupan Manusia

Surabaya, syiarmu.com – Pada Ahad (3/3/2025) di Masjid Al-Mukhlish, Jl. Krembangan Baru 7 No. 15, tausiah disampaikan oleh Ketua PCM Krembangan Ustadz Akhwan Hamid SPd MPdI. Beliau menyampaikan fungsi akal, hati, dan nafsu yang semestinya.

Pada awal tausiah Ustadz Akhwan menyampaikan salah satu tujuan berpuasa adalah mengendalikan nafsu. Nafsu yang tidak terkendali dapat mengajak manusia melakukan perbuatan yang tidak diridhoi Allah.

Berpuasa adalah salah satu cara untuk mengendalikan nafsu. Dengan berpuasa, kita dapat melatih diri untuk mengendalikan keinginan dan hawa nafsu. Berikut pemaparan ustadz Akhwan tentang akal, hati, dan nafsu.

Akal adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Dengan akal, kita diberi kemampuan untuk berpikir dengan baik, membedakan yang benar dan yang salah, serta untuk merencanakan dan melakukan segala hal yang kita kehendaki. Akal bukan hanya alat untuk berpikir, tetapi juga sebagai pemandu dalam menjalani hidup.

Hati adalah tempat munculnya niat dan keinginan kita. Pada dasarnya, hati manusia itu fitrah, bersih, dan suci. Namun, kebersihan hati ini bisa terganggu jika dipengaruhi oleh berbagai hal yang negatif, seperti perasaan hasad, iri, dan kebencian.

Hati yang bersih akan cenderung kepada kebaikan dan kebenaran. Oleh karena itu, kita perlu menjaga hati kita agar tetap suci dan tidak tercemar oleh sifat-sifat buruk.

Nafsu adalah juga pemberian Allah yang ada dalam diri setiap manusia. Namun, nafsu seringkali menjadi godaan besar dalam hidup kita. Nafsu yang tidak terkendali bisa mengarahkan kita pada perbuatan yang buruk dan menyesatkan.

Nafsu ini sering kali dimanfaatkan oleh setan untuk menggoda kita agar terjatuh dalam perbuatan maksiat. Tidak sedikit orang yang melakukan kejahatan, penipuan, dan perbuatan dosa lainnya, semuanya dipengaruhi oleh hawa nafsu yang tidak terkontrol.

Dalam kehidupan ini, kita harus selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan antara akal, hati, dan nafsu. Ketiganya memiliki peran penting dalam membentuk pribadi kita. Akal yang bijak akan membimbing hati yang bersih dan hati yang bersih akan menuntun kita untuk mengendalikan nafsu.

Oleh karena itu, kita harus senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk menjaga dan mengendalikan ketiga unsur tersebut dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat hidup sesuai dengan tuntunan-Nya.

Semoga bulan Ramadhan ini kita dapat mengendalikan nafsu kita dan mendapatkan pahala puasa. Seperti yang disabdakan Rasulullah, banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga karena tidak mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang tidak baik. (Fahrezi-Ghufron/Fikri)

Tinggalkan komentar