Surabaya, syiarmu.com – Bulan Ramadhan menjadi momentum tepat untuk memperdalam ilmu agama dan memperbaiki diri, termasuk dalam membangun keluarga yang harmonis. Kajian Ramadhan yang digelar PCA Krembangan Pada Ahad (23/3/2025) ini mengangkat tema “Menggapai Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah”. Topik itu selalu relevan dan penting bagi setiap pasangan.
Kajian yang menghadirkan Ustadz Munahar SHI MPd CSTMI sebagai pemateri ini, mengupas tuntas tentang bagaimana mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah (SAMAWA). Ustadz Munahar membuka kajian dengan merujuk pada firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 21.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Ayat ini menjadi landasan utama dalam membangun keluarga SAMAWA. Ustadz Munahar kemudian memaparkan 10 poin penting yang menjadi kunci harmoni dalam rumah tangga.
Pertama, saling memahami. Memahami karakter, kebiasaan, dan keinginan pasangan adalah langkah awal untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Kedua, saling menghargai. Menghargai pendapat, perasaan, dan kontribusi pasangan, sekecil apapun itu.


Ketiga, saling tolong menolong. Bekerja sama dalam segala hal, baik urusan rumah tangga maupun dalam mencapai tujuan bersama. Keempat, saling memuji. Memberikan apresiasi dan pujian atas hal-hal baik yang dilakukan pasangan.
Kelima, saling memberi. Memberi perhatian, kasih sayang, dan dukungan kepada pasangan. Keenam, saling bersabar. Menghadapi masalah dan perbedaan pendapat dengan kepala dingin dan penuh kesabaran.
Ketujuh, saling mengasihi. Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang yang tulus kepada pasangan. Kedelapan, memenuhi tanggung jawab. Menjalankan peran dan tanggung jawab masing-masing dalam keluarga dengan baik.
Kesembilan, menanamkan nilai-nilai Islam. Menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam beribadah maupun dalam berinteraksi dengan pasangan. Kesepuluh, menanamkan pola hidup hemat dan sederhana. Mengelola keuangan keluarga dengan bijak dan menghindari gaya hidup yang berlebihan.
Ustadz Munahar menekankan bahwa mewujudkan keluarga SAMAWA bukanlah hal yang instan, tetapi membutuhkan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak.
“Keluarga SAMAWA adalah keluarga yang di dalamnya terdapat ketenangan, cinta, dan kasih sayang. Ini adalah tujuan yang mulia, dan bisa dicapai dengan menerapkan 10 poin ini,” ujarnya.
Kajian ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Banyak yang merasa termotivasi untuk memperbaiki hubungan dengan pasangan dan membangun keluarga yang lebih harmonis.
Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk merenungkan kembali makna keluarga dan berusaha mewujudkannya sesuai dengan tuntunan agama. (Nila/Fikri)
