Surabaya, syiarmu.com – Pada Sabtu (1/3/2025) di Masjid Al-Islam, Jl. Tambak Asri No. 204 Surabaya, dilaksanakan ceramah tarawih. Mubaligh dalam kajian itu adalah Ustadz Arief Himawan MPd. Pada awal ceramahnya, Waka Ismuba SMP Muven itu menyampaikan tema “Keistimewaan Bulan Ramadhan.”
Ramadhan adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita sebagai orang yang beriman hendaknya melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan dengan niat yang ikhlas dan penuh semangat menjalankannya.
Keistimewaan bulan Ramadhan di antaranya adalah sebagai berikut.
Pertama, puasa juga diperintahkan oleh Nabi-Nabi sebelumnya. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Umat Nabi Muhammad SAW ketika diperintahkan untuk berpuasa adalah ibadah puasa yang paling ringan. Hal itu dikarenakan puasa para nabi sebelumnya lebih berat. Puasa nabi Daud ‘alaihissalam dilakukan dengan cara sehari puasa sehari berbuka. Jika dihitung dalam satu tahun, nabi Daud menjalankan puasa sebanyak 182 hari atau 6 bulan.
Begitu juga ibadah puasa nabi Musa ‘alaihissalam yakni menjalankan puasa selama 40 hari. Sedangkan umat Nabi Muhammad SAW hanya diperintahkan untuk berpuasa 1 bulan.
Keistimewaaan bulan Ramadhan yang kedua adalah bulan ampunan. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhori)

Keistimewaaan bulan Ramadhan yang kedua adalah bulan diturunkan Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”
Pada bulan Ramadhan ini kita bisa menyaksikan begitu banyak orang yang bertadarus Al-Qur’an dan bisa mengkhatamkan Al-Quran sampai 1 kali khatam, 2 kali khatam, dan ada yang lebih dari itu. Hal itu berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya.

Keistimewaan bulan Ramadhan yang keempat adalah bulan sedekah. Rasulullah SAW bersabda:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ. إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَلْقَاهُ، فِي كُلِّ سَنَةٍ، فِي رَمَضَانَ
Artinya: “Rasulullah saw adalah seorang yang paling murah hatinya dengan (berbagi) kebaikan, dan beliau lebih bermurah hati (dermawan) ketika di dalam bulan Ramadhan.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Sebagai pengikutnya kita harus meneladani Rasulullah SAW agar gemar bersedekah dibulan ramadhan.
Keistimewaan bulan Ramadhan yang kelima adalah dimudahkan beribadah karena syaitan dibelenggu. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Jika telah datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa apabila Ramadhan telah datang, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup rapat, dan setan dibelenggu.
Jika pada Ramadhan masih banyak yang tidak bisa berpuasa, tidak bisa bertadarus Al Qur’an, dan tidak gemar bersedekah maka pasti mereka diganggu oleh setan dari golongan manusia. Dalam Al-Qur’an surah An-Naas ayat yang ke-6 dijelaskan bahwa setan itu bisa berasal dari golongan jin maupun golongan manusia.
Keistimewaan bulan Ramadhan yang terakhir dan yang keenam adalah dilipatgandakannya pahala.
Seseorang yang melaksanakan ibadah shalat wajib akan dilipatgandakan pahalanya 70 kali lipat, sedangkan apabila seseorang melaksanakan ibadah shalat sunnah akan mendapatkan pahala seperti shalat wajib. (Wahid/Fikri)
